Reshuffle Kabinet, Najwa Shihab Gantikan Mensos Khofifah?

shares

Beredar kabar, Presiden RI ketujuh Joko Widodo akan mengumumkan reshuffle kabinetnya sehari menjelang peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yakni, Rabu (16/8/2017) mendatang. Seiring dengan isu resuhuffle kabinet kerja Jokowi-JK itu, nama mantan presenter dan penyiar televisi ngetop, Najwa Shihabdisebut-sebut akan diangkat menjadi Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang akan maju di pilgub Jatim 2018 mendatang. 



Kabar yang menyeruak di kalangan insan pers, rencana perombakan kabinet itu sedang dalam penggodokan. Adapun, nama-nama menteri baru terus dikebut menjelang 16 Agustus 2017 ini. Ada nama baru, ada juga wajah lama yang sekedar roling posisi. Namun, hingga berita ini ditulis, baru ada dua orang, salah satunya adalah Najwa Shihab, sebut sumber tersebut.

Memang, nama Najwa Shihab santer disebut bakal masuk di bursa calon menteri. Isu itu menyeruak, ketika sosok penyiar dan presenter televisi kelahiran Makassar, 16 September 1977 ini melalui akun Instagram @najwashihab mengumumkan menghentikan acara Mata Najwa yang sudah dilakoninya selama sekitar 7 tahun.

Adapun, sumber tersebut menyebut nama lain yang digeser adalah Budi Karya Sumadi, yang sebelumnya Menteri Perhubungan, akan menjadi Menteri BUMN menggantikan Rini Soemarno,sementara Rini sepertinya masih tetap dipertahankan untuk berada di sekitar lingkungan Istana Presiden?

Kabar itu juga menyebut, Budi Karya Sumadi selama ini dikenal sebagai profesional yang bertangan dingin dalam memimpin sebuah perusahaan. Kiprahnya mulai mentereng sejak memimpin Badan usaha Milik Daerah (BUMD) di Ibukota, yakni PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Nah, atas keberhasilan BKS (Budi Karya Sumadi) itu, akan dipercayakan untuk memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni, PT Angkasa Pura II yang masih dalam lingkup perhubungan.

Jika sebelumnya Rini dipercayakan mengurusi BUMN, maka ke depan, perempuan gesit ini diberi tugas baru mengurusi sekretariat presiden, sebut saja sebagai Kepala Sekretariat Presiden menggantikan posisi Teten Masduki. Lantas, Teten Masduki akan dikemankan?

Posisi lain yang juga diperkirakan akan bergeser adalah Archandra Tahar yang saat ini menjabat Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kembali menduduki posisinya sebagai Menteri ESDM yang pernah dipegangnya hanya 20 hari itu.

Nah, jika kabar ini betul dan kejadian, maka Ignasius Jonan akan dikemanakan? Belum tahu.

Kabar selanjutnya, nama Idrus Marham Sekjen Partai Golkar juga bakal diangkat menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional menggantikan Sofyan Djalil. Memang, nama Sofyan Djalil sudah lama disorot karena kinerjanya yang dinilai tidak tercapai target untuk program sertifikasi tanah sebagai tugas dan tanggung jawabnya.

Masih dalam isu reshuffle Kabinet Kerja Joko Widodo Jusuf Kalla, ada pula sejumlah menteri yang juga akan mengalami pergantian posisi, yakni Menteri Keuangan (Menkeu), Menteri Agama (Menag), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Meski demikian, hingga Kamis (10/8/2017) malam, Netralnews.com belum memperoleh kepastian terkait nama-nama pengganti beberapa menteri yang disebutkan di atas.

“Namun, yang pasti, ada kejutan baru nama-nama yang masuk untuk mengisi satu di antara menteri-menteri tersebut. Dari mulai figur muda, politisi, hingga ulama,” sebut sumber tersebut.

Ketika disinggung dari kalangan parpol apakah ada jatah kursi menteri di kloter reshuffle ketiga, sumber tersebut hanya menyebutkan. Bahwa, partai politik yang pro pemerintah pastinya akan dapat kecipratan jata. Salah satu figur nama baru berasal dari partai kuat negeri ini. Untuk kursi Menteri Agama bakal tidak dipegang kader PPP lagi, sebutnya menganalisa.

Sementara itu, secara terpisah juru bicara kepresidenan Johan Budi kepada sumber media lokal grup Jawa Pos itu masih berkilah dengan rencana reshuffle tersebut.Dia menyebut, kabar tentang reshuffle itu semata-mata rumor belaka.

"Tidak ada pembicaraan soal itu (reshuffle menteri) di Istana," tepis Johan Budi melalui pesan singkatnya diterima sumber tersebut.

sumber : netralnews
Loading...