Kangen Kata-kata Ahok: Pemahaman Nenek Lu!
Di tengah pro-kontra soal tempat penahanan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok setelah kasus penistaan agama yang membuatnya harus mendekam dibalik jeruji besi selama dua tahun berkekuatan hukum tetap (inkracht), penulis Herry Tjahjono kembali mengenang kiprah mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Yang dikenang Herry adalah kisruh soal anggaran antara Ahok dan DPRD DKI pada awal 2015 silam, di mana Ahok pernah menolak anggaran sebesar Rp8,8 triliun yang diajukan DPRD untuk sosialisasi SK Gubernur DKI.
Saat itu Ahok menerima pengajuan anggaran Rp8,8 triliun dari Bappeda DKI. Usulan itu ternyata dari DPRD DKI. Namun setelah membaca rincian anggaran tersebut, Ahok melingkari sejumlah anggaran dengan pena warna hitam. Lalu dia menulis 'Pemahaman nenek lu!' dan memberi paraf di bawah tulisan itu.
Dalam tulisannya Herry Tjahjono mengaitkan dengan hari terakhir Ahokdi Balai Kota saat ia meminta ajudannya untuk difoto menggunakan seragam gubernur.

Yang dikenang Herry adalah kisruh soal anggaran antara Ahok dan DPRD DKI pada awal 2015 silam, di mana Ahok pernah menolak anggaran sebesar Rp8,8 triliun yang diajukan DPRD untuk sosialisasi SK Gubernur DKI.
Saat itu Ahok menerima pengajuan anggaran Rp8,8 triliun dari Bappeda DKI. Usulan itu ternyata dari DPRD DKI. Namun setelah membaca rincian anggaran tersebut, Ahok melingkari sejumlah anggaran dengan pena warna hitam. Lalu dia menulis 'Pemahaman nenek lu!' dan memberi paraf di bawah tulisan itu.
Dalam tulisannya Herry Tjahjono mengaitkan dengan hari terakhir Ahokdi Balai Kota saat ia meminta ajudannya untuk difoto menggunakan seragam gubernur.
Berikut tulisan Herry Tjahjono, dikutip dari akun Facebooknya, Kamis (22/6/2017).
KANGEN 'PEMAHAMAN NENEK LU !'
By : Herry Tjahjono, rakyat NKRI.
Hari itu tiba-tiba Ahok minta ajudannya mengambil foto dirinya - sembari berkata :
"Fotoin Rif. Besok-besok gak bisa pakai baju ini lagi soalnya...."
Dan hasilnya adalah seperti foto dalam status ini.
Nalurinya seolah tajam memberitahunya lebih dulu soal 'kekalahannya' dalam pilkada KPI putaran II yang lalu.
Baju seragam kebesarannya - bagaimanapun juga - telah menemaninya sekitar 3 tahun. Dan 'baju kebesaran' itulah - tanpa itikad untuk gagah-gagahan - yang tak bosan 'mengingatkannya' untuk selalu memberikan karya-karya besar bagi warga Jakarta.
Baju kebesaran itu pula yang sadar atau tidak memompa kepercayaan diri dan keberaniannya untuk selalu siap menghadapi resiko atau bahaya apapun - bukan demi dirinya - tapi demi Jakarta.
Itu sebabnya di masa-masa akhir jabatannya, dia merasa perlu mengenangnya. Dengan baju itulah dia memperjuangkan segenap keadilan dan kesejahteraan bagi warganya. Dengan baju itulah dia melawan semua maling dan preman. Dengan baju itulah dia menghadapi DPRD yang ingin menggencetnya. Dan dengan baju itulah dia berteriak pada kebusukan sambil menulis dengan geram :
'Pemahaman nenek lu !'
Ahok, 'mantra' itu akan abadi ditorehkan dalam buku hati rakyat. Baju itulah yang membungkus 'mantra' dahsyat yang mengguncangkan mereka para srigala yang ingin mengoyakmu.
Ahok, masih ingatkah kau dengan sepenggal kalimat hebat itu dalam sepimu saat ini ?
sumber : netralnews
KANGEN 'PEMAHAMAN NENEK LU !'
By : Herry Tjahjono, rakyat NKRI.
Hari itu tiba-tiba Ahok minta ajudannya mengambil foto dirinya - sembari berkata :
"Fotoin Rif. Besok-besok gak bisa pakai baju ini lagi soalnya...."
Dan hasilnya adalah seperti foto dalam status ini.
Nalurinya seolah tajam memberitahunya lebih dulu soal 'kekalahannya' dalam pilkada KPI putaran II yang lalu.
Baju seragam kebesarannya - bagaimanapun juga - telah menemaninya sekitar 3 tahun. Dan 'baju kebesaran' itulah - tanpa itikad untuk gagah-gagahan - yang tak bosan 'mengingatkannya' untuk selalu memberikan karya-karya besar bagi warga Jakarta.
Baju kebesaran itu pula yang sadar atau tidak memompa kepercayaan diri dan keberaniannya untuk selalu siap menghadapi resiko atau bahaya apapun - bukan demi dirinya - tapi demi Jakarta.
Itu sebabnya di masa-masa akhir jabatannya, dia merasa perlu mengenangnya. Dengan baju itulah dia memperjuangkan segenap keadilan dan kesejahteraan bagi warganya. Dengan baju itulah dia melawan semua maling dan preman. Dengan baju itulah dia menghadapi DPRD yang ingin menggencetnya. Dan dengan baju itulah dia berteriak pada kebusukan sambil menulis dengan geram :
'Pemahaman nenek lu !'
Ahok, 'mantra' itu akan abadi ditorehkan dalam buku hati rakyat. Baju itulah yang membungkus 'mantra' dahsyat yang mengguncangkan mereka para srigala yang ingin mengoyakmu.
Ahok, masih ingatkah kau dengan sepenggal kalimat hebat itu dalam sepimu saat ini ?
sumber : netralnews
Loading...