Fahri Hamzah: Petahana Menyebalkan, Anies-Sandi Kombinasi Ideal
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzahmengatakan, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI JakartaAnies Baswedan - Sandiaga Uno, adalah kombinasi pemimpin yang ideal, karena mereka bisa berimajinasi dan cerdas.
"Jadi kombinasi @aniesbaswedan dan @sandiuno adalah kombinasi ideal...imajinasi dan kerja cerdas..," kata Fahri lewat akun Twitter-nya, Minggu (16/4/2017).
"Pasangan 3 adalah kombinasi ideal. Apa yg kita bayangkan dengan kota ideal...ibukota sebuah komunitas besar...negara muslim...kita plural...banyak lagi," paparnya.
Dengan imajinasi dan kecerdasan yang dimiliki Anies - Sandi di bidangnya masing-masing, membuat Fahri yakin, pasangan yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS itu mampu memimpin Jakarta untuk periode 2017-2022.
"Saya lebih percaya bisa menitipkan umat agama kepada @aniesbaswedan yang belajar filsafat daripada yg belajar bangunan. Jakarta tidak perlu uang...sudah terlalu banyak uang... Jakarta memerlukan imajinasi... dan itu ada di @aniesbaswedan," ungkapnya.
"Kalau bicara menghadapi pengusaha secara lebih berwibawa saya lebih percaya @sandiuno karena sudah pengalaman...Saya yakin @sandiuno nggak bakalan jadi kacung pengembang...karena dia tahu akal pedagang...," sambung Fahri.
Sementara itu, mantan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyebut, rival Anies - Sandi, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat adalah pasangan yang menyebalkan. "Petahana menyebalkan...," singkatnya.
Salah satu alasan yang membuatnya merasa Ahok - Djarot menyebalkan, yakni soal penggusuran.
"Karena nggak punya imajinasi nemplok aja ingin bikin Singapura...kota tanpa orang miskin...Lalu orang miskin mau digusur...Luar Batang dan Kampung Akuarium yg berumur 3 abad mau dihilangkan...kumuh katanya..," jelas Fahri.
"Katanya nggak punya surat...kasih surat dong...katanya reforma agraria...lah kenapa orang yg sdh berabad2 digusur? Capek2 cari orang di ujung dunia mau di kasih sertifikat tapi yg di depan mata diusir karena dilirik konglomerat..," ungkapnya.
"Ini yang saya sebut kematian imajinasi...hantam kromo dan tabrak sana sini..Merasa punya kuasa karena dibela presiden lalu pakai aparat gusur sana sini...dulu bilang mau contoh Solo nggak ada penggusuran..," papar Fahri.
Karena itu, ia meminta seluruh masyarakat Indonesia khususnya Jakarta, untuk sadar dan berjuang bersama mengembalikan Jakarta menjadi kiblat dalam menata negeri ini.
"Mari kita sadar diri...Ini bukan Indonesia...Negeriku tidak begini Pemimpin ku nggak begini.. Jakarta harus menjadi kiblat akal tentang cara menata negeri ini..pakai akal budi...pakai nurani...," tutup Fahri.[sumber : netralnews]
Loading...