Fadli Nilai Penolakan Djarot di Haul Soeharto Bentuk Spontanitas Warga
Wakil Ketua DPR Fadli Zon ikut mengomentari insiden penolakan kehadiran calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dalam acara haul Soeharto dan peringatan ke-51 Supersemar. Pada acara tersebut, Djarot sempat diusir dari Masjid At-Tin yang menjadi lokasi haul.
Fadli menilai, sikap masyarakat yang hadir dan menolak kehadiran Djarot merupakan bentuk spontanitas. Tidak ada maksud tertentu dalam insiden itu.
"Itu kan suara umat itu spontanitas. Kalau mereka menolak ya spontan aja. Pasti tidak ada yang direncanakan. Saya kira tidak ada maksud yang jelek," kata Fadli di Masjid At-Tin, komplek Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu, 11 Maret 2017.
Ia menduga, bentuk penolakan warga tidak terkait dengan keyakinan Djarot. Hanya, kebijakan Djarot dan pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama selama memimpin DKI dinilai banyak merugikan masyarakat.
Selain itu, menurut Fadli, penolakan juga sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap pasangan Djarot, Ahok. Ahok sempat terbelit kasus dugaan penodaan agama.
"Dia kan berpasangan dengan seorang calon yang dianggap menist agama. Jadi? wajar saja kalau ada spontanitas seperti itu," imbuh politikus Gerindra ini.
Seperti diketahui, Djarot sempat menghadiri acara haul Soeharto. Ia datang sekira pukul 18.00 WIB.
Kedatangan Djarot mendapat sambutan yang kurang hangat. Sorakan dan permintaan agar Djarot meninggalkan acara itu bahkan hampir memicu baku pukul antara masyarakat yang hadir dan tim Djarot sebelum dipisahkan panitia.
Mantan Wali Kota Blitar itu tak lama berada dalam acara itu. Sekitar pukul 20.15 WIB, Djarot yang dikawal oleh kepolisian meninggalkan acara tersebut. [ sumber : Metrotvnews ]
Fadli menilai, sikap masyarakat yang hadir dan menolak kehadiran Djarot merupakan bentuk spontanitas. Tidak ada maksud tertentu dalam insiden itu.
"Itu kan suara umat itu spontanitas. Kalau mereka menolak ya spontan aja. Pasti tidak ada yang direncanakan. Saya kira tidak ada maksud yang jelek," kata Fadli di Masjid At-Tin, komplek Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu, 11 Maret 2017.
Ia menduga, bentuk penolakan warga tidak terkait dengan keyakinan Djarot. Hanya, kebijakan Djarot dan pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama selama memimpin DKI dinilai banyak merugikan masyarakat.
Selain itu, menurut Fadli, penolakan juga sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap pasangan Djarot, Ahok. Ahok sempat terbelit kasus dugaan penodaan agama.
"Dia kan berpasangan dengan seorang calon yang dianggap menist agama. Jadi? wajar saja kalau ada spontanitas seperti itu," imbuh politikus Gerindra ini.
Seperti diketahui, Djarot sempat menghadiri acara haul Soeharto. Ia datang sekira pukul 18.00 WIB.
Kedatangan Djarot mendapat sambutan yang kurang hangat. Sorakan dan permintaan agar Djarot meninggalkan acara itu bahkan hampir memicu baku pukul antara masyarakat yang hadir dan tim Djarot sebelum dipisahkan panitia.
Mantan Wali Kota Blitar itu tak lama berada dalam acara itu. Sekitar pukul 20.15 WIB, Djarot yang dikawal oleh kepolisian meninggalkan acara tersebut. [ sumber : Metrotvnews ]
Loading...