Tukang Bubur Penghadang Kampanye Djarot: Saya Mencoba Tenangkan Massa Dan Tidak Ikut Teriaki Djarot
![]() |
Foto:Nursita Sari/Kompas.com |
Naman juga menjelaskan bahwa saat itu dirinya hanya datang untuk menyampaikan aspirasi kepada Djarot agar diteruskan kepada calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ia menyatakan hal itu merupakan spontanitasnya saja.
"Saya tetap ingin menyampaikan aspirasi agar disampaikan pada Ahok. Saya belum sampai tapi Djarot datang kemudian disalami, diajak ngobrol. Ya saya ngomong, itu kan spontanitas," lanjutnya.
Ia kemudian menambahkan bahwa dirinya hadir di lokasi karena mendengar ada teriakan warga yang menyatakan Ahok datang. Naman juga mengatakan melihat ada rombongan yang membawa spanduk mengikuti kehadiran Djarot.
"Saya tahu ada kampanye karena ada orang mengatakan, ada Ahok, ada Ahok. Saya keluar kemudian duduk di warung kopi, tak lama kemudian rombongan lewat menggunakan mobil. Rombongan yang ada di sebelah saya membawa spanduk kemudian ngikutin," jelas Naman.
Naman yang berprofesi sebagai tukang bubur ini menegaskan dirinya bukanlah pimpinan dari massa yang melakukan demo saat kedatangan Djarot. "Saya tidak mengaku sebagai komandan, saya tidak mengacungkan tangan. Tapi saat saya jalan Djarot juga jalan ke arah saya. Saya disalami lalu diajak ngomong," tegas Naman.(Baca Sumber : Detik)
Loading...